Sabang
Terletak di barat Indonesia dan merupakan salah satu pulau di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Menuju ke Sabang kita harus menaiki kapal cepat dengan durasi waktu penyeberangan sekitar satu jam. Dan dengan kapal feri dengan durasi waktu sekitar 2-3 jam.
Sandar di pelabuhan, kami mampir makan di RM Kencana. Perut lapar setelah satu jam menyeberang membuat saya kalap. Tapi gimana nggak kalap makanan di RM Kencana Sabang bikin ngiler. Makanan yang disajikan mirip dengan makanan Padang yang bisa dihidangkan item per itemnya di meja atau langsung prasmanan. Soal rasa, udah deh enak banget.
Sepanjang jalan di Sabang, pepohonan yang menjulang tinggi jadi pemandangan indah. Jalanan yang mulus sepanjang pulau membuat perjalanan jadi lancar dan menyenangkan.
Di Sabang, kita juga bisa melakukan snorkeling di sekitaran Pulau Rubiah. Suasana pulau yang masih alami, pantai yang masih asri dengan ikan yang luar biasa banyak sehingga baru berada di bibir pantai, segala ikan sudah mendekat. Masya Allah....
Sabang juga terkenal dengan Kilometer 0 Indonesia yang jadi tugu barat Indonesia. Ada juga Gua Sarang yang nggak kalah keren.
Soal makanan dan minuman, makanan khas Aceh seperti mie Aceh, rujak acek dan kopi Aceh bakal terngiang-ngiang enaknya.
Sumba
Salah satu pulau dengan pemandangan indah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Banyak yang memimpikan dapat liburan ke Sumba. Alhamdulillah, sebanyak tiga kali saya bisa berkunjung ke Sumba dengan melihat langsung dua musim yang berbeda dan satu kali saat peralihan musim hujan dan kemarau.
Saat turun di Bandara, suhu udara yang panas sudah menyambut kedatangan para pelancong. Sebelum melakukan aktivitas di beberapa hari ke depan, saya menginap di Padadita Beach Hotel yang lumayan nyaman. Di Sumba Timur, ada beberapa hotel yang bisa diakses selain Padadita Beach Hotel seperti Tanto Hotel, Morinda Villa and Resto yang berada di atas bukit.
Untuk urusan pemandangan, Sumba menyimpan pesona alam yang luar biasa. Pantai yang indah dengan warna biru toska, rumput Savana yang terlihat magis dengan kuda dan binatang ternak yang dilepas begitu saja, serta bukit-bukit yang jadi pemandangan yang indah. Tak heran jika Sumba jadi tempat pengambilan gambar beberapa film Indonesia seperti Film Angin Rumput Savana garapan Garin Nugroho, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak garapan Mouly Surya, Pendekar Tongkat Mas garapan Riri Reza, Susah Sinyal garapan Ernest Prakasa.
Soal makanan, di Kota Waingapu Sumba ada beberapa restoran dan kafe yang menyediakan makanan yang bisa dinikmati umum. Menu yang disediakan pun menu menu pada umumnya. Satu tempat makan di Sumba yang bikin terngiang-ngiang adalah Warung Ikan Bakar Enjoy Aja. Ada menu yang menurut saya unik di sini yakni terung krispi. Untuk ikan bakar, cumi goreng dan udangnya udah deh enaknya kebangetan.
Untuk makanan khas Sumba Timur, jarang sekali ada. Kalau ada biasanya tersedia di toko oleh-oleh. Salah satu makanan khas Sumba yang pernah saya coba adalah manggulu yang terbuat dari pisang yang sudah dikeringkan ditambah gula merah dan kacang tanah. Manggulu ini cocok sekali dihidangkan bersama kopi.
***
Jika ditanya pilih mana liburan ke Sabang Aceh atau Sumba NTT. Saya bingung jawabnya, dua-duanya tempat yang keren dengan pemandangan, makanan, dan tempat yang memiliki kekhasannya masing-masing .
Kalau kamu ditawari liburan ke Sabang atau Sumba, kira-kira pilih yang mana? Ayo komentar!
Aku sbnrnya 18 THN tinggal di Lhokseumawe Aceh Utara, dan 2 THN di Banda Aceh. Selama itu palingan cuma pernah main ke Takengon Aceh tengah dan Langsa Aceh timur. oh Sigli juga pernah. Tapi ga pernah ke Sabang 🤣🤣
BalasHapusJujurnya 2-2 kota tadi bukan fav ku sih mas Krn ga terlalu suka tempat panas . Makanya tiap traveling yg aku pilih pasti tempat dingin, atau kalo ke LN, selalu saat winter , Krn memang ga kuat dengan panas yg terlalu terik.
Tapi kalo pilihannya cuma 2 itu, aku LBH tertarik ke Sumba Krn blm pernah samasekali. Sementara Sabang kan msh bagian Aceh, dan aku udh puas walo cuma jelajah sebagian aceh