Siapa yang baru dengar Nasi Langgi solo? Atau sudah mendengar tapi belum mencoba? Atau sudah mencoba tapi lupa yang kayak gimana Nasi Langgi itu? Atau menjadi salah satu hidangan favorit dan jika berkesempatan pasti mencoba lagi dan mencoba lagi.
Dari sekian banyak pertanyaan di atas, saya yes pada pertanyaan terakhir. Kali pertama tahu Nasi Langgi dan mencobanya adalah saat berkunjung ke Dapur Solo Matraman. Sebagai restauran yang mengusung tagline Ahlinya Masakan Jawa, Dapur Solo di cabang-cabang lain pasti menjual masakan khas Jawa mulai dari barat Jawa hingga timur Jawa yang berarti di Dapur Solo juga menjual makanan khas dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta bahkan Madura.
Nah setelah tahu di Dapur Solo ada Nasi Langgi Solo dan itu kali pertama saya mendengarnya. Saya langsung pesan karena penasaran dan setelah itu jatuh cinta. Jadi ketika berkesempatan untuk datang ke restauran yang menjual Nasi Langgi Solo saya pasti memilih menu hidangan ini.
Jika ditilik Nasi Langgi tuh ya bukan makanan yang sewow kayak nasi tumpeng. Biasa aja, nasi bisa nasi putih atau nasi kuning yang dilengkapi dengan daging tengkleng atau ayam goreng, potongan telur yang didadar, sambal kentang, abon, sambal dan kadang ada mienya. Nah yang bikin menarik, ini bisa kalian temukan di Dapur Solo, pengajian Nasi Langgi Solo ini seperti tumpeng mini di mana nasi dibuat seperti kerucut dan lauk pelengkap ditaruh di sekitar nasi tersebut.
- Sejarah Nasi Langgi
Nasi Langgi yang dikenal Nasi Langgi Solo awalnya merupakan makanan khas dari Kota Jember, Jawa Timur. Dulu, nasi Langgi disajikan dengan daging sapi bumbu bali, sambal goreng tempe, sambal kentang, telur asin, petis, abon sapi, mentimun dan sambal.
Nasi Langgi ini diolah dengan perpaduan rempah-rempah pilihan, santan kelapa dan asam Jawa. Saat ini, nasi Langgi lebih dikenal khalayak sebagai makanan khas Solo. Entah mengapa bisa demikian, awal mulai berasal dari Kota Jember kini berpindah ke Kota Solo. Walaupun demikian, cita rasa Nasi Langgi dengan lauk pelengkao yang menggugah selera perlu sekali untuk dicoba.
- Merayakan Hari Istimewa
Beberapa penyajian Nasi Langgi umumnya seperti penyajian nasi nasi lainnya. Namun di beberapa restauran penyajian Nasi Langgi Solo ini disajikan dengan nasi yang berbentuk kerucut menyerupai nasi tumpeng. Penyajian seperti itu yang Pah Lapah lihat dan nikmati saat berkunjung ke Dapur Solo.
Sehingga saat ada hari Istimewa tanpa pikir panjang cukup rayakan di Dapur Solo dan memesan Nasi Langgi Solo ini. Barangkali ini karena sudah kadung jatuh cinta dengan Nasi Langgi jadi merayakan hari istimewanya pun dengan Nasi Langgi.
Sebenarnya, tidak hanya nasi Langgi sih, nasi-nasi lain juga jadi list makanan favorit saya sebut saja nasi lemak khas Melayu, nasi uduk, nasi jinggo, nasi mengono, nasi bogana. Dulu saat ada kerjaan di Kota Wisata, setiap kali datang pasti saya akan mencoba nasi begono di Kedai Nasi Selera Bogana Kota Wisata Cibubur. Yang saat saya cek kembali ulasannya di GMaps, ternyata Kedai Nasi Selera Bogana menjual Nasi Langgi juga. Selama ini saat berkunjung, saya terpana dengan Nasi Bogana sehingga mengesampingkan menu lainnya yang tidak kalah menarik. Kalau nanti ada kerjaan di Kota Wisata, saya mau coba nasi Langginya.
- Setelah Nasi Langgi?
Salah satu yang bikin happy dalam hidup adalah bisa menemukan hidangan khas daerah. Makanya kalau traveling keliling Indonesia, saya suka tuh pergi ke pasar tradisional untuk tahu sumber daya alam yang khas dari daerah tersebut. Atau datang ke pelosok-pelosok di sebuah daerah untuk coba makanan khasnya.
Setelah Nasi Langgi, pengen coba nasi-nasi khas lain di daerah lainnya. Kira-kira hidangan apalagi ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar