Terinspirasi dari buku milik Oprah Winfrey yang bertajuk Yang Aku Tahu dengan Pasti, ada bagian di buku yang menuliskan bagaimana cara seorang Oprah Winfrey menghargai setiap peristiwa penting yang membahagiakannya. Saya ambil contoh, saat dia memanen tanaman hasil kebun di rumahnya, Oprah begitu bahagia dan memberikan peristiwa tersebut dengan rating bintang 4. Saat menikmati makanan bersama dengan teman-teman dekat, tertawa bersama, Oprah memberikan rating bintang 5. Serta peristiwa-peristiwa lain yang memberikan kebahagiaan tersendiri.
Salah satu peristiwa traveling yang mengesankan buat saya adalah saat berkunjung ke Aceh. Hampir setiap kunjungan saya berikan rating bintang 5. Pagi-pagi, saya berkunjung ke Kedai Kopi di pinggir jalan. Kedai Kopi yang ramai dikunjungi masyarakat sekitar ini hanya menyediakan dua jenis kopi yakni kopi hitam dan kopi sanger. Berada di ujung Sumatera menikmati kopi sanger yang khas bersama aneka jajanan pasar yang dititipkan para penjual sekitar kedai bagi saya sangat sangat membahagiakan. Sederhana tanpa ada beban pikiran. Tanpa ada ambisi dan ekspektasi, saya berani memberikan rating bintang 5 untuk kunjungan ke Kedai Kopi di Aceh.
Saat ke Sabang pun demikian, menjumpai Kedai Kopi di sana lalu menikmati orang-orang yang datang makan makanan berat, ngemil makanan ringan dan menikmati kopi yang hanya ada dua jenis kopi sanger atau kopi hitam khas Aceh. Tapi rating bintang lima akan saya berikan saat melakukan snorkeling di Pulau Rubiah, Sabang Aceh. Keadaan alam yang masih natural membuat ikan-ikan di sana akan gampang ditemui termasuk di tepi pantainya. Tak perlu jauh-jauh untuk dapat menemukan aneka ikan indah saat snorkeling. Mereka para ikan itu begitu dekat. Begitu ramah kepada para pelancong.
Rating bintang lima lainnya juga saya sematkan saat berkunjung ke Bukittinggi. Pesona Sumatera Barat memang tidak ada habisnya. Salah satu yang membuat saya kagum adalah Bukittinggi. Kota kecil berhawa sejuk dengan makanan yang enak, pemandangan alam yang menakjubkan dan keseruan akan jejak sejarah. Menikmati kuliner khas Nasi Kapau di Bukittinggi masih terngiang kenikmatannya hingga kini. Untuk itu, saya beri rating bintang lima.
Tidak semua peristiwa memperoleh rating bintang lima. Saat berkunjung ke Sumba sebanyak tiga kali, saya belum menemukan keseruan yang memuncak hingga rating lima. Spot-spot di Sumba kerennya sungguh memanjakan mata. Namun suhu udara yang panas membuat kurang betah berlama-lama. Selain itu, kuliner khas Sumba juga masih jarang ditemukan palingan ada manggulu yang dijual di sentra oleh-oleh. Hampir semua peristiwa di Sumba saya beri rating dengan bintang tiga.
Rating bintang dua, saya sematkan saat berkunjung ke Toraja. Wisata ke makam-makam hingga kini tak mau saya ulangi lagi. Cukup sekali. Toraja sebagai tempat yang lebih dikenal dengan upacara pemakaman, pemakaman di atas bukit, pohon dan goa membuat takjub sekaligus takut. Rating dua disematkan pun juga karena makanan khas Toraja yang sulit ditemukan.
Tidak melulu soal traveling sih, rating diberikan. Menikmati teh hangat sembari ditemani pisang goreng dan acara kesukaan di televisi itu juga nggak kalah bahagianya. Apalagi acara di televisi ditayangkan seminggu sekali jadi ada hal yang ditunggu-tunggu. Biasanya me time saya setelah berjibaku dengan pekerjaan, dengan ambisi, dan waktu kerja Senin hingga Jumat adalah menikmati secangkir teh hangat, pisang goreng dan acara favorit. Itu bahagianya. Sederhana tapi rating bintang lima sudah tersematkan.
Buat kalian apa sih peristiwa di hidup kalian yang memiliki rating bintang lima, bintang empat, bintang tiga, bintang dua dan bintang satu? Yuuk cerita di komentar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar